cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
JURNAL KONSELING GUSJIGANG
ISSN : 24601187     EISSN : 2503281x     DOI : -
Core Subject : Education, Social,
Arjuna Subject : -
Articles 28 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2016" : 28 Documents clear
PROFIL SELF EFFICACY KARIR MAHASISWA BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA Arumsari, Cucu
JURNAL KONSELING GUSJIGANG Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2016
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (764.348 KB) | DOI: 10.24176/jkg.v2i2.748

Abstract

Mahasiswa dalam fase remaja akhir menuju dewasa awal, dari kepribadian, sosial, karir semuanya harus berkembang dengan baik untuk mencapai masa depan sesuai dengan harapan. Untuk mencapai karir yang matang salah satu yang harus berkembang baik pada mahasiswa adalaj self efficacy. Penelitian ini menggunakan metode survey, dengan subyek penelitian mahasiswa BK berjumlah 45. Instrument yang digunakan metode skala likert dengan butir item yang valid dan reliabel 25. Hasil penelitian dapat disimpulkan self efficacy mahasiswa BK Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya tinggi. Dengan aspek perilaku mendekat menjauh 3.81, keberhasilan kinerja dalam ranah sasaran 3.81, kegigihan (persistence) dalam menghadapi rintangan atau pengalaman yang tidak diharapkan 3.64.
URGENSI CAREER DECISION MAKING SKILLS DALAM PENENTUAN ARAH PEMINATAN PESERTA DIDIK Zamroni, Edris
JURNAL KONSELING GUSJIGANG Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2016
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.797 KB) | DOI: 10.24176/jkg.v2i2.700

Abstract

Career Decision Making Skills merupakan gambaran keterampilan seorang individu dalam menentukan atau mengambil keputusan tentang kehidupan karirnya. Dalam konteks siswa keterampilan semacam ini diwujudkan dalam bentuk mengambil keputusan tentang pilihan jurusan atau sekarang dikenal dengan program peminatan. Peminatan peserta didik terarah dan terfokus pada peminatan studi dan karir atau pekerjaan. Peminatan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimum. Untuk menentukan mana pilihan yang tepat seorang siswa harus memiliki keterampilan yang memadai karena pilihannya saat ini menentukan kesuksesannya di masa yang akan datang. Artikel ini mencoba menguraikan urgensi keterampilan mengambik keputusan karir dalam penentuan arah peminatan peserta didik.
MENINGKATKAN RASA EMPATI SISWA MELALUI LAYANAN KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA 2 KUDUS TAHUN AJARAN 2014/2015 Indriasari, Emi
JURNAL KONSELING GUSJIGANG Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2016
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (292.702 KB) | DOI: 10.24176/jkg.v2i2.718

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang dilakukan guru (peneliti) untuk megatasi permasalahan yang ada di sekolah, antara lain: masih ada siswa yang memiliki rasa empati yang rendah, kurangnya rasa perduli terhadap teman, bergaul sering memilih milih teman, dan saling mengejek kekurangan temannya. Hasil penelitian ini dapat di simpulkan bahwa: (1) mencapai keberhasilan kerena antusiasme siswa untuk mengikuti layanan konseling kelompok dengan teknik sosiodrama. Hal ini ditandai dengan keaktifan siswa, perhatian, konsentrasi yang mengalami peningkatan setiap siklusnya. Pada pra siklus diketahui bahwa rasa empati siswa sangat kurang dengan rata-rata 25,4% maka, peneliti berupaya meningkatkan rasa empati melalui siklus I pertemuan pertama dengan hasil 49%, pertemuan kedua 48% ada peningkatan 15% dari pertemuan sebelumnya, pertemuan ketiga mendapat hasil 66% terjadi peningkatan 18%. Pada siklus II mendapatkan hasil 69%, pertemuan kedua 77% dan pertemuan ketiga mendapat hasil 80% terjadi peningkatan 3% termasuk kategori baik hal ini dikarenakan peneliti dan siswa dapat menghidupkan dinamika kelompok dengan baik.
PENGEMBANGAN MANAJEMEN MEDIA BIMBINGAN DAN KONSELING BERBASIS LOCAL GENIUS (KONSEP PENDIDIKAN BERBASIS ETNOPEDAGOGI PADA RANAH BIMBINGAN DAN KONSELING) Jarkawi, Jarkawi
JURNAL KONSELING GUSJIGANG Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2016
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.858 KB) | DOI: 10.24176/jkg.v2i2.704

Abstract

Pembahasan pendidikan dimaknai sebagai suatu proses pematangan kepribadian dan moral seseorang sehingga kehidupan selanjutnya penuh makna dan berarti serta mulia dan bermanfaat bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara dan Sekolah merupakan suatu institusi pendidikan formal yang di dalamnya ada proses pembentukan kepribadian dan moral dengan aturan dan struktur serta penjenjangan yang telah diatur sedemikian rupa dalam merekayasa prose pendidikan. Bimbingan dan Konseling dalam memandirikan merupakan bagian integral dalam proses pendidikan mencapai tujuan pendidikan. Proses komonikasi sewaktu melaksanakan pemberian layanan terjadi interaksi antara guru bimbingan dan konseling dengan siswa, siswa dengan siswa memerlukan media kearipan local (genisus local). Kegiatan layanan bimbingan dan konseling dalam memanfaatkan sumber media genius local agar efektif, efisien, kriatif, inovatif, produktif serta outcomesdiperlukan suatu pengelolaan yang disebut manajemen media bimbingan dan konseling.
KONSELING KELOMPOK DENGAN MEDIA ANIMASI UNTUK MENINGKATKAN PENYESUAIAN DIRI SISWA SEKOLAH DASAR Sucipto, Sucipto
JURNAL KONSELING GUSJIGANG Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2016
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.017 KB) | DOI: 10.24176/jkg.v2i2.699

Abstract

Penyesuaian diri amat berhubungan erat dengan sikap sosial individu. Kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan baik tentunya juga akan menampakkan sikap sosial yang baik pula. Sikap sosial yang baik akan membuat individu lebih nyaman dalam berinteraksi dengan orang lain. Sikap itu diwujudkan dari pembiasaan atau yang dilakukan berulang-ulang. Berdasarkan pengumpulan data yang peneliti peroleh, baik dari wawancara dengan guru kelas, melalui observasi dengan siswa-siswa tersebut, diketahui bahwa siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 4 Rendeng Kudus masih mengalami kesulitan dalam hal menyesuaikan diri dan bersikap sosial yang baik, terutama dengan sesama teman. Oleh karena itu peneliti memustuskan untuk melaksanakan layanan konseling kelompok dengan media animasi untuk dapap meningkatkan penyesuaian diri siswa. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan bimbingan konseling dengan dua siklus. Dan pada siklus kedua diperoleh peningkatan yang signifikan setelah diberikan layanan konseling kelompok dengan media animasi. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa sebanyak 5 siswa (41,7%) dalam kategori sangat tinggi, dan 7 siswa (58,3%) dalam kategori Tinggi.
PENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DALAM MENULIS NARASI BERMEDIAKAN CERITA RAKYAT BAGI GURU KELAS VI DI UPT PENDIDIKAN KEC. JEKULO TH 2014/2015 Nurkhan, Nurkhan
JURNAL KONSELING GUSJIGANG Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2016
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (404.981 KB) | DOI: 10.24176/jkg.v2i2.742

Abstract

Tujuan penelitian ini; a)Untuk mengetahui keberhasilan bimbingan intensif dalam meningkatkan kompetensi pedagogik dan keterampilan menulis narasi bermediakan cerita rakyat. b) Untuk megetahui keefektifan bimbingan intensif dalam meningkatkan kompetensi pedagogik dan keterampilan menulis narasi bermediakan cerita rakyat. Bimbingan kompetensi pedagogik, terbukti sangat effektif dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru, dan aktivitas siswa hal ini bisa dibuktikan dengan analisis data dimana hasilnya menunjukkan ada peningkatkan yang signifikan. Sesuai dengan hasil nilai pretest dan refleksi, terbukti ada peningkatan yaitu rata-rata naik 13.00 poin dari nilai pretes atau 45%.
PERAN KONSELOR DI BERBAGAI SETTING SEKOLAH Trisnowati, Eli
JURNAL KONSELING GUSJIGANG Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2016
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.833 KB) | DOI: 10.24176/jkg.v2i2.703

Abstract

Peranan konselor di berbagai latar sekolah, baik di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun di Sekolah Menengah Atas (SMA) dapat berjalan sukses dengan adanya keterlibatan dan peran para guru, orang tua, serta pihak yang lain. Dalam latar sekolah bukan hanya dengan konseling saja tetapi juga ada konsultasi dan koordinasi. Program konseling ini dilakukan oleh konselor dengan menggunakan program layanan konseling individual, konseling kelompok, dan bimbingan klasikal. Layanan ini digunakan oleh konselor pada semua latar sekolah dengan menyesuaikan kebutuhan para siswanya. Layanan konseling yang diberikan di Sekolah Dasar akan berbeda dengan Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas.
MENINGKATKAN NILAI KESOPANAN OLEH GURU PEMBIMBING MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA SMA PONTIANAK Sukmawati, Ema
JURNAL KONSELING GUSJIGANG Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2016
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.413 KB) | DOI: 10.24176/jkg.v2i2.697

Abstract

Kesimpulan dari penelitian ini adalah tahapan-tahapan layanan bimbingan kelompok yaitu tahap pembentukan, peralihan, kegiatan, dan pengakhiran. Bimbingan kelompok dinilai berhasil dan dapat meningkatkan nilai kesopanan pada siswa Sekolah Mengah Pertama dengan kategori baik. Dengan hasil penelitian ini disarankan, (1) dalam pelaksanaan bimbingan kelompok, guru pembimbing diharapkan dapat meningkatkan proses pelaksanaan tahapan kegiatan bimbingan kelompok terutama pada tahap pembentukan dan tahap kegiatan agar pelaksanaan bimbingan kelompok menjadi semakin efektif dan lebih baik. (2) dalam pelaksanaan tindakan sebaiknya guru pembimbing dapat meningkatkan kemampuan dalam teknik eksplorasi masalah peserta didik dengan tetap bersikap pasif reflektif agar tercapai tujuan kemandirian yang ada didalam bimbingan kelompok . (3) dikarenakan kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi peserta didik, maka diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan sebagai salah satu strategi pengentasan masalah peserta didik.
ANALISIS KETERAMPILAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA Kamaruzzaman, Kamaruzzaman
JURNAL KONSELING GUSJIGANG Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2016
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1348.384 KB) | DOI: 10.24176/jkg.v2i2.744

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada siswa Mts Negeri 1 Pontianak. Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterampilan komunikasi interpersonal siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian survei. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung dan teknik komunikasi tidak langsung dengan alat pengumpul data berupa panduan wawancara, dan angket. Subjek penelitian ini adalah berjumlah 55 siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan komunikasi interpersonal siswa cukup baik.
KOMPETENSI GURU PENDAMPING SISWA ABK DI SEKOLAH DASAR Anggriana, Tyas Martika; Trisnani, Rischa Pramudia
JURNAL KONSELING GUSJIGANG Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2016
Publisher : Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.235 KB) | DOI: 10.24176/jkg.v2i2.702

Abstract

Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memaparkan kompetensi guru pendamping siswa ABK di sekolah dasar. Meskipun bimbingan dan konseling di sekolah dasar secara eksplisit telah ditekankan untuk dilaksanakan di Sekolah Dasar sejak berlakunya PP nomor 28 tahun 1990 tentang Pendidikan dasar, dalam prakteknya pelayanan bimbingan dan konseling di Sekolah Dasar masih mengalami banyak hambatan. Salah satu hambatan yang dimaksud adalah belum diangkatnya tenaga khusus bimbingan (konselor) di sekolah dasar oleh pemerintah. Oleh sebab itu, seorang guru di sekolah dasar diharapkan mampu memahami secara lebih luas tentang arti sekolah inklusi yang juga berarti melibatkan seluruh siswa tanpa kecuali, termasuk (1) Anak yang menggunakan bahasa ibu, dan bahasa minoritas yang berbeda dengan bahasa pengantar yang digunakan di dalam kelas, dan atau berbeda dengan bahasa yang digunakan di dalam buku-buku pelajaran dan bacaan yang digunakan; (2) Anak yang beresiko putus sekolah karena korban bencana, konflik, bermasalah dalam sosial ekonomi, daerah terpencil, atau tidak berprestasi dengan baik, (3) Anak yang beresiko putus sekolah karena kesehatan tubuh yang rentan/penyakit kronis seperti, dan (4) Anak yang berusia sekolah tetapi tidak bersekolah.

Page 1 of 3 | Total Record : 28


Filter by Year

2016 2016


Filter By Issues
All Issue Vol 9, No 1 (2023): Jurnal Konseling Gusjigang Vol 8, No 2 (2022): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2022 Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Konseling Gusjigang Juni 2022 Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2021 Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Konseling Gusjigang Juni 2021 Vol 6, No 2 (2020): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2020 Vol 6, No 1 (2020): Jurnal Konseling Gusjigang Juni 2020 Vol 5, No 2 (2019): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2019 Vol 5, No 1 (2019): Jurnal Konseling Gusjigang Juni 2019 Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2018 Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2018 Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Konseling Gusjigang Juni 2018 Vol 4, No 1 (2018): Jurnal Konseling Gusjigang Juni 2018 Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2017 Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2017 Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Konseling Gusjigang Juni 2017 Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Konseling Gusjigang Juni 2017 Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2016 Vol 2, No 2 (2016): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2016 Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Konseling Gusjigang Juni 2016 Vol 2, No 1 (2016): Jurnal Konseling Gusjigang Juni 2016 Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2015 Vol 1, No 2 (2015): Jurnal Konseling Gusjigang Desember 2015 Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Konseling Gusjigang Juni 2015 Vol 1, No 1 (2015): Jurnal Konseling Gusjigang Juni 2015 More Issue